Refresh your Mind.





...Ini merupakan sebuah cerita mengenai tukang becak. Si tukang becak ini baru memiliki becak dan tukang becak ini berasal dari sipiongot (dari pedalaman). Suatu hari, si tukang becak ini di pergoki oleh seorang polisi ketika melanggar rambu yang bertanda “ Becak dilarang masuk”.
Si Tukang becak itu masuk ke jalan yang ada
rambu gambar becak disilang dengan garis
hitam yang berarti jalan itu tidak boleh
dimasuki becak.

Polisi :
Apa kamu tidak melihat gambar itu? Itu kan
gambar becak tidak boleh masuk jalan ini.
(bentak sang polisi dengan suara yang keras)

Tukang Beca:
Oh saya melihat pak, tapi itu kan
gambarnya becak kosong. Becak saya kan berisi, nih
saya yang mengemudi. ( Jawab si tukang
becak dengan suara datar)

Polisi:
Bodoh!!!! apa kamu tidak bisa baca? Di bawah
gambar itu kan ada tulisan bahwa becak
dilarang masuk. (Bentak pak polisi lagi dengan suara keras)

Tukang Becak:
Iya pak, saya tidak bisa baca, kalau saya
bisa membaca maka saya jadi polisi seperti
bapak, bukan jadi tukang becak seperti
ini. (Jawab si tukang becak sambil
cengengesan)

Pak polisi terdiam (“ _“) ,,,,,


Kamu mengaku saja

Seorang guru Sejarah memberikan pertanyaan kepada murid-muridnya,
“Anak-anak, siapa yang menulis Pancasila dan UUD 1945?”
Murid-murid semua diam seribu bahasa. Karena hingga menjelang usai jam pelajaran belum satu murid pun menjawab, sang guru marah dan akhirnya menghukum seluruh muridnya berjemur di lapangan upacara hingga sore hari. Salah seorang murid tersebut, sebut saja Anto, tiba di rumah dengan menangis tersedu-sedu. Ayahnya yang keheranan bertanya,
“To, kenapa kamu? Berkelahi?”
Anto menjawab, “Bukan Pak, tapi kami dihukum jemur oleh pak Guru.” Ayahnya bertanya lagi, “Kenapa sampai dihukum?”
Anto menjawab, “Kami tidak menjawab siapa yang menulis Pancasila dan UUD 1945, pak” Tiba-tiba muka sang Ayah merah padam dan menampar anaknya itu sembari menghardik,
“Kenapa tidak mengaku saja kamu yang menulisnya!!!”


Praktek Jurus Merayu Cewe Lewat Email

Si Asep sedang membaca emailnya, dan ada artikel menarik tentang cara berkenalan dengan (baca: merayu) cewek. Salah satunya adalah dengan memulai perbincangan seperti berikut :

Cowok : "Maaf, mbak. Mbak punya obeng, ngga?"
Cewek : "Ha? Nggak.."
Cowok : "Kalo nomer hp punya kan?"

.....

Akhirnya, Asep Surasep ingin mencoba "rayuan maut" tersebut.
Dan... Di suatu taman...

Asep : "Maaf, mbak. Mbak punya obeng nggak?"
Cewek : "Punya... Mau yang plus atau minus?"
Asep : "Eh?!?,..ngg..yang minus aja mbak. Kalo palu punya nggak?"
Cewek : "Punya juga.. nih.."
Asep : "(Damn..) ?? Kalo kunci inggris, ada nggak?" (dengan penuh pengharapan agar si cewek menjawab "tidak")
Cewek : "Ooo.. itu juga ada... dari ukuran 10 sampai 20. Mas mau yang mana?"
Asep : "(buset...).. DAAMMMN...!! F&^%**K.... To the point aja deh, mbak. Mbak punya nomer hape nggak?"
Cewek : "Ooo.. ini.. (sambil menyodorkan kartu nama dan brosur Ace hardware). Kalo mas butuh perkakas, hubungi saya aja. Saya kebetulan di bagian sales Ace Hardware, pusat perkakas yang terlengkap. Ace hardware gitu lho!!!..."
Asep : "....nasiiib...." (sambil pergi dengan tertunduk lesu..)